KursiTerbalik.com - Ikon Hypnotherapy Indonesia, Romy Rafael, mengaku akhir–akhir ini dirinya merasa sangat terganggu dengan sebuah acara hipnotis yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta nasional yang dibawakan oleh salah satu presenter kondang juga.
"Gara–gara itu, saya dihubungi dan ditelepon untuk membuat program acara yang serupa," tutur Romy saat disambangi di Gramedia Semanggi, Jumat (05/02) usai peluncuran buku keduanya bertajuk MENGHILANGKAN FOBIA & MASALAH EMOSIONAL DENGAN HYPNOTHERAPHY.
Tapi yang paling membuatnya risau tayangan tersebut memutarbalikkan sesuatu yang telah ia pelajari selama ini karena bagaimana pun hipnoterapis bukan untuk mengetahui rahasia yang tersimpan karena semuanya seratus persen masih dalam kontrol orang yang dihipnotis.
"Ini salah kaprah dan tidak etis. Hipnoterapis tidak bisa melakukan hal itu. Untuk bisa masuk ke jiwa seseorang harus ada izin dulu tapi tetap kontrolnya 100% orang tersebut," tandasnya.
Andai memang dapat seperti itu, kata Romy, kenapa FBI tidak pakai orang itu saja dari pada melakukan interogasi selam 9 jam atau digunakan saja sama para koruptor biar pada ngaku. "Hipnoterapis tetap pakai etika," tegasnya lagi.
Tuduhan rekayasa juga sempat ia alami sendiri, tapi untuk membuktikannya beberapa waktu yang lalu Romy Rafael menghipnotis 12 ribu orang.
"Tapi kembali lagi bawa hipnoterapis bukan tanpa kendali orang tersebut," jelas pemegang sertifikat America Board of Hypnotheraphy dan National Guild of Hypnotheraphy ini.
0 comments:
Posting Komentar