Pages

Jumat, 19 Februari 2010

Bank Terbesar Bobol, Bukti Kegagalan Perisai Maya AS



Kursiterbalik.com - Tak lama setelah AS menunjuk koordinator baru keamanan dunia maya, badan intelijen AS, FBI, mengatakan bahwa ada sejumlah peretas komputer asal Rusia yang telah berhasil membobol dan menguras isi bank-bank di AS.
FBI tengah menyelidiki aktivitas dari gerombolan penjahat internet asal Rusia tersebut. Dilaporkan ada jutaan dolar uang yang raib dari bank-bank AS.

Para hacker tersebut, yang dikenal dengan sebutan Jaringan Bisnis Rusia, tidak terdengar suaranya dalam dua tahun terakhir setelah mendalangi serangkaian kejahatan. Termasuk diantaranya, pencurian identitas, penipuan, spam, dan pornografi anak-anak.

Namun, kelompok asal Rusia tersebut kembali beraksi, demikian diungkapkan dalam sebuah laporan berita di Wall Street Journal. Disebutkan bahwa Citigroup menjadi fokus penyelidikan FBI sehubungan dengan aksi gerimbolan Rusia tersebut.

Surat kabar tersebut mengklaim bahwa ada sebuah serangan yang disusun oleh jaringan tersebut. Hasilnya, sejumlah besar uang melayang setelah jaringan tersebut menarget sistem komputer Citigroup.

Laporan mengenai serangan dunia maya tersebut terjadi hanya berselang satu hari setelah Washington menunjuk Howard Schmidt sebagai kepala keamanan dunia maya.

Schmidt, yang juga menduduki jabatan yang serupa selama beberapa tahun dalam pemerintahan George W. Bush, diserahi tanggung jawab untuk mengkoordinir upaya-upaya pemerintah AS, militer dan intelijen untuk menghalau serbuan para hacker.

Ada sejumlah laporan mengenai serangan hacker terhadap pemerintah AS dalam beberapa bulan terakhir, termasuk pencurian uang senilai lebih dari $9 juta dari sistem milik Royal Bank of Scotland. Ancaman tersebut membuat Presiden Barack Obama menjadikan pertahanan terhadap serangan internet sebagai prioritas keamanan nasional, sebuah pergeseran kebijakan yang berujung pada penunjukan Schmidt.

Citigroup perusahaan layanan keuangan terbesar di dunia, membantah bahwa FBI tengah melakukan penyelidikan terhadap bank tersebut. Citigroup juga membantah bahwa ada pembobolan semacam itu.

“Sama sekali tidak ada pembobolan sistem, tidak ada yang hilang. Tidak ada kerugian terhadap bank dan nasabah,” kata Joe Petro, direktur pengelola keamanan dan investigasi Citigroup. “Tidak benar bahwa ada kasus kehilangan jutaan dolar yang tengah ditangani FBI.”

Seorang juru bicara bank mengatakan, memang ada seorang nasabah yang rekeningnya terkuras lebih dari $1 juta karena dibobol hacker.

Asal serangan tersebut masih menjadi bahan perdebatan, namun sejumlah laporan menyebutkan mengenai kembalinya salah satu kelompok kriminal internet yang paling dikenal. Organisasi tersebut sempat menghilang pada tahun 2007 setelah memindahkan basis operasinya dari Saint Petersburg ke China. Kevakuman yang cukup lama membuat sejumlah kalangan menduga bahwa kelompok tersebut telah membubarkan diri, namun para pakar mengatakan bahwa pengaruh kelompok tersebut terhadap kejahatan terorganisir masih cukup kuat.

“Seluruh petunjuk yang ada mengarah pada kebangkitan kejahatan dunia maya,” kata Antor Chuvakin, seorang pakar keamanan komputer di San Jose.

Peristiwa pembobolan tersebut bukan yang pertama kali terjadi kepada Citigroup atau para nasabah bank tersebut. Pada awal tahun ini, Albert Gonzalez, seorang hacker berusia 28 tahun dari Florida dituding telah mengorganisir serangkaian serangan komputer yang menyebabkan kerugian senilai jutaan dolar dalam kurun waktu beberapa tahun.

Citibank merupakan salah satu bank yang menjadi sasaran serangan, yang mengakibatkan lebih dari 45 juta nomor kartu kredit yang dicuri.


suaramedianews

0 comments: