Pages

Kamis, 07 Januari 2016

Harga minyak jatuh lagi di bawah US$35/barel, harga terendah dalam 11 tahun terakhir

Kursiterbalik.com - Dilansir dari halaman berita BBC, harga minyak pada awal tahun 2016 ini terus menurun. Menurut data yang di peroleh per hari ini harga minyak mentah brent turun 4.2% menjadi $34.88 per barel, sedangkan harga minyak mentah AS turun 3.3% menjadi $34.77 per barel. Situasi ini semakin mengkhawatirkan para analis mengingat ketegangan yang meliputi Timur Tengah, dimana Arab Saudi yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, akan membuat harga minyak menjadi tidak terkendali.

Gambar 1: Seorang pekerja di ladang minyak (copyright:getty images)

Mengapa harga minyak bisa serendah ini?

Beberapa waktu lalu sebenarnya OPEC telah mengeluarkan beberapa keputusan dalam rangka meredam penurunan harga minyak yang tajam ini. Diantaranya adalah dengan memotong jumlah produksi minyak dunia. Namun dengan keadaan dunia seperti sekarang ini apalagi di tambah dengan hubungan diplomatik yang berada di titik terendah antara dua anggota penting OPEC (Arab Saudi dan Iran). Maka hampir dipastikan keputusan untuk memotong produksi minyak itu akan gagal.

Sejak pertengahan 2014 harga minyak telah mengalami penurunan sebesar 70% , hal ini dikarenakan terutama oleh adanya kelebihan pasokan. Kelebihan pasokan ini terjadi karena produksi minyak AS yang mulai membanjiri pasar.

Dan pada saat yang sama kebutuhan minyak Cina dan Eropa mulai berkurang, karena perlambatan pertumbuhan ekonomi di dua negara pengimpor minyak tersebut. Ekspor minyak Iran pun di perkirakan akan meningkat pada tahun ini setelah sanksi PBB untuk program Nuklirnya kembali di angkat di sidang. Dan tentunya akan menambah lagi stok minyak dunia sehingga dapat menekan kembali harga minyak.

OPEC sekarang hanya berharap dengan kejatuhan harga minyak ini, US yang ikut andil dalam menambah pasokan minyak dunia, akan berhenti melakukan produksi dalam jumlah besar. Sehingga akan mendorong harga minyak untuk naik ke level semula di kisaran $70 per barel pada tahun 2020.

Analis Goldman Sachs memperingatkan kejatuhan harga minyak diperkirakan bisa menyentuh dibawah $20 per barel. Tetapi sebagian analis lain berharap harga minyak bisa stabil di semester kedua diiringi dengan pengurangan produksi minyak negara Non-OPEC dan peningkatan permintaan.




0 comments: